Kamis, 13 Oktober 2011

Perubahan Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat



Perubahan sosal adalah perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, sikap, pola, perilaku diantara kelompok dalam masyarakat. Setiap perubahan sosial budaya pasti membawa dampak bagi suatu masyarakat terutama terhadap perilaku masyarakat tersebut. Baik dampak positif maupun negatif.
                Jika pengaruh perubahan sosial budaya dalam suatu masyarakat bersifat positif maka perubahan sosial tersebut telah membawa kondisi yang integratif (persatuan dan kesatuan) dan kondusif terhadap kemajuan masyarakat. Sebaliknya, jika pengaruh perubahan sosial budaya itu bersifat negatif maka akan tercipta ketidaknyamanan dan terjadi disintegrasi (perpecahan) dalam masyarakat tersebut.
                Perubahan sosial budaya yang cenderung membawa kondisi yang disintegratif antara lain terjadinya revolusi dalam masyarakat, seperti peperangan, jatuhnya suatu rezim pemerintahan, dan sebagainya. Berikut ini merupakan sebab-sebab disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat dari perubahan sosial budaya.

1.       Akibat Perubahan Sosial Budaya Secara Revolusi
Revolusi dapat diartikan sebagai perubahan yang berlangsung secara cepat atau radikal. Terjadinya revolusi dalam masyarakat dapat mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat  tersebut. Banyak peristiwa revolusi yang mengakibatkan perubahan sosial budaya. Misalnya Revolusi Rusia tahun 1917, yang menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II sehingga membawa Rusia kepada sistem pemerintahan komunis. Pergantian sistem pemerintahan tersebut mengakibatkan berubahnya tatanan dan pola kehidupan masyarakat Rusia. Contoh lainnya adalah pergantian orde lama ke orde baru dan orde baru ke orde reformasi.

2.       Akibat Perubahan Sosial Budaya Secara Tidak Sengaja
Pembangunan merupakan suatu bentuk perubahan yang direncanakan atau disengaja. Namun dalam proses pembangunan yang berlangsung, terdapat penyimpangan perilaku dari aparat  pelaksana pembangunan tersebut, seperti korupsi, penggelembungan dana pembangunan, dan sebagainya. Kondisi inilah yang disebut sebagai perubahan yang tidak disengaja dari kegiatan pembangunan.
Selain itu, pembangunan juga dapat menciptakan kesenjangan sosial dalam suatu masyarakat. Kondisi ini dapat kita lihat di daerah perkotaan. Pembangunan yang berpusat di daerah perkotaan telah mendorong masyarakat pedesaan untuk mengadu nasib di daerah perkotaan tersebut, padahal mereka tidak punya keahlian untuk bekerja di perkotaan.
Akibatnya banyak di antara mereka yang tidak memperoleh pekerjaan dan menjadi pengangguran serta menempati kolong-kolong jembatan dan pinggiran kali sebagai tempat tinggal mereka. Keadaan ini tentu  saja akan menimbulkan masalah sosial seperti kriminalitas.
3.       Akibat Perubahan Sosial Budaya yang Pengaruhnya Besar
Perkembangan atau kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya perubahan sosial budaya yang pengaruhnya besar dalam masyarakat. Kemajuan teknologi merupakan kemajuan yang diinginkan oleh sebagian besar anggota masyarakat karena dapat mempermudah aktivitas mereka seperti penemuan mobil, handphone, komputer, laptop, dan sebagainya.
Namun, kemajuan teknologi juga dapat mengakibatkan disintegrasi dalam dalam masyarakat yang bersangkutan. Contohnya, penemuan mesin-mesin pabrik di satu sisi dapat mendorong efisiensi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih maksimal ketimbang menggunakan tenaga manusia. Di sisi lain, adanya mesin pabrik dapat mengurangi tenaga kerja manusia sehingga meningkatkan angka pengangguran.
Akibatnya, para pengangguran dapat berdemonstrasi ke lembaga pemerintahan untuk menuntut disediakannya lapangan pekerjaan bagi mereka. Jika keinginan mereka itu tidak dipenuhi mereka bisa berbuat aksi macam-macam seperti melakukan pengrusakan fasilitas umum dan sebagainya, sehingga aksi demonstrasi bisa mengarah ke bentrokan fisik antara para demonstran dengan masyarakat yang dirugikan dan aparat keamanan. Lebih parahnya lagi, para pengangguran itu dapat melakukan tindakan kriminal terhadap anggota masyarakat lainnya  untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti mencuri, merampok dan sebagainya.               
Oleh karena itu, sebagai generasi muda kita harus pandai-pandai memilih perubahan sosial yang bersifat positif agar tidak terjadi kesenjangan sosial dan disintegrasi pada masyarakat.

Sumber: Buku Pengenalan Sosiologi, Taufik Rohman Dhohiri    
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar