Perubahan sosal adalah perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, sikap, pola, perilaku diantara kelompok dalam masyarakat. Setiap perubahan sosial budaya
pasti membawa dampak bagi suatu masyarakat terutama terhadap perilaku
masyarakat tersebut. Baik dampak positif maupun negatif.
Jika
pengaruh perubahan sosial budaya dalam suatu masyarakat bersifat positif maka
perubahan sosial tersebut telah membawa kondisi yang integratif (persatuan dan
kesatuan) dan kondusif terhadap kemajuan masyarakat. Sebaliknya, jika pengaruh
perubahan sosial budaya itu bersifat negatif maka akan tercipta ketidaknyamanan
dan terjadi disintegrasi (perpecahan) dalam masyarakat tersebut.
Perubahan
sosial budaya yang cenderung membawa kondisi yang disintegratif antara lain
terjadinya revolusi dalam masyarakat, seperti peperangan, jatuhnya suatu rezim
pemerintahan, dan sebagainya. Berikut ini merupakan sebab-sebab disintegrasi
dalam masyarakat sebagai akibat dari perubahan sosial budaya.
1. Akibat Perubahan Sosial Budaya Secara
Revolusi
Revolusi dapat
diartikan sebagai perubahan yang berlangsung secara cepat atau radikal.
Terjadinya revolusi dalam masyarakat dapat mengakibatkan perpecahan dalam
masyarakat tersebut. Banyak peristiwa
revolusi yang mengakibatkan perubahan sosial budaya. Misalnya Revolusi Rusia
tahun 1917, yang menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II sehingga membawa Rusia
kepada sistem pemerintahan komunis. Pergantian sistem pemerintahan tersebut
mengakibatkan berubahnya tatanan dan pola kehidupan masyarakat Rusia. Contoh
lainnya adalah pergantian orde lama ke orde baru dan orde baru ke orde
reformasi.
2. Akibat Perubahan Sosial Budaya Secara Tidak
Sengaja
Pembangunan
merupakan suatu bentuk perubahan yang direncanakan atau disengaja. Namun dalam
proses pembangunan yang berlangsung, terdapat penyimpangan perilaku dari
aparat pelaksana pembangunan tersebut,
seperti korupsi, penggelembungan dana pembangunan, dan sebagainya. Kondisi
inilah yang disebut sebagai perubahan yang tidak disengaja dari kegiatan pembangunan.
Selain itu,
pembangunan juga dapat menciptakan kesenjangan sosial dalam suatu masyarakat.
Kondisi ini dapat kita lihat di daerah perkotaan. Pembangunan yang berpusat di
daerah perkotaan telah mendorong masyarakat pedesaan untuk mengadu nasib di
daerah perkotaan tersebut, padahal mereka tidak punya keahlian untuk bekerja di
perkotaan.
Akibatnya banyak
di antara mereka yang tidak memperoleh pekerjaan dan menjadi pengangguran serta
menempati kolong-kolong jembatan dan pinggiran kali sebagai tempat tinggal
mereka. Keadaan ini tentu saja akan
menimbulkan masalah sosial seperti kriminalitas.
3. Akibat Perubahan Sosial Budaya yang
Pengaruhnya Besar
Perkembangan atau
kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya perubahan sosial
budaya yang pengaruhnya besar dalam masyarakat. Kemajuan teknologi merupakan
kemajuan yang diinginkan oleh sebagian besar anggota masyarakat karena dapat
mempermudah aktivitas mereka seperti penemuan mobil, handphone, komputer,
laptop, dan sebagainya.
Namun, kemajuan
teknologi juga dapat mengakibatkan disintegrasi dalam dalam masyarakat yang
bersangkutan. Contohnya, penemuan mesin-mesin pabrik di satu sisi dapat
mendorong efisiensi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih
maksimal ketimbang menggunakan tenaga manusia. Di sisi lain, adanya mesin
pabrik dapat mengurangi tenaga kerja manusia sehingga meningkatkan angka
pengangguran.
Akibatnya, para
pengangguran dapat berdemonstrasi ke lembaga pemerintahan untuk menuntut
disediakannya lapangan pekerjaan bagi mereka. Jika keinginan mereka itu tidak
dipenuhi mereka bisa berbuat aksi macam-macam seperti melakukan pengrusakan
fasilitas umum dan sebagainya, sehingga aksi demonstrasi bisa mengarah ke
bentrokan fisik antara para demonstran dengan masyarakat yang dirugikan dan
aparat keamanan. Lebih parahnya lagi, para pengangguran itu dapat melakukan
tindakan kriminal terhadap anggota masyarakat lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,
seperti mencuri, merampok dan sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai
generasi muda kita harus pandai-pandai memilih perubahan sosial yang bersifat
positif agar tidak terjadi kesenjangan sosial dan disintegrasi pada masyarakat.
Sumber: Buku Pengenalan Sosiologi,
Taufik Rohman Dhohiri